Sesuai dengan Keputusan Bersama 4 Menteri Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Peningkatan Status Kesehatan Peserta Didik yaitu salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang dimaksud adalah pemeriksaan status imunisasi peserta didik SD/MI penyelenggaraan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) dan Aksi Bergizi peserta didik SMP/MTs/SMA/MA/ bentuk lain sederajat. Pada Bulan November 2024 Puskesmas Pengadegan melaksanakan kembali kegiatan BIAS di SD/MI di wilayah kerja Puskesmas Pengadegan dengan sasaran kelas satu, dua dan lima. Imunisasinya adalah imunisasi DT/TD.

BIAS adalah Bulan Imunisasi Anak Sekolah merupakan proses untuk membuat seseorang menjadi imun atau kebal terhadap suatu penyakit. proses ini dilakukan dengan pemberian vaksin yang merangsang sistem kekebalan tubuh agar kebal terhadap suatu penyakit.
Imunisasi DT dan TD adalah Imunisasi yang diberikan kepada anak-anak untuk mencegah penyakit difteri , tetanus dan batuk rejan (pertusis). Imunisasi DT ( Diphteria tetanus) adalah imunisasi awal yang diberikan pada anak-anak berusia 2 bulan hingga 7 tahun ( kelas satu SD/MI), Imunisasi TD (tetanus diphteria) adalah imunisasi lanjutan yang diberikan kepada anak-anak usia lebih dari 7 tahun ( kelas dua dan lima SD/MI)
Imunisasi itu diibaratkan seperti pendekar yaitu setiap tubuh anak dijaga pendekar – pendekar, yang menjaga dari serangan bibit penyakit. Allah tidak meninggalkan anak sendirian menghadapi bibit penyakit dari lingkungannya. yang namanya pendekar apakah mereka akan jago tanpa latihan?…

Pendekar perlu latihan agar jago dan mampu mengalahkan lawan – lawannya. latihan perlu lawan tanding. Lawan tanding (virus) yang sudah dilemahkan atau vaksin.
Dilemahkan atau dibuntungi di pabrik. Sehingga tidak mungkin
mengalahkan pendekar dalam tubuh anak. Lawan tanding
dimasukkan ke dalam tubuh anak, berantem, kalah, sehingga
pendekar di tubuh anak menguasai jurusnya. Nanti kalau ada virus
yang sama masuk ke dalam tubuh anak, maka para pendekar sudah
paham bagaimana dan mampu mengalahkannya
Lawan tanding alamiah. Yang liar dari lingkungan. Kuat karena
belum dilemahkan. Kalau pendekar menang, maka jurus lawan
sudah dikuasai. Kalau pendekar kalah, anak sakit. Kalau sakitnya
adalah penyakit seperti difteri , tetanus dan pertusis , maka dapat mengancam jiwa.
